
Tips Finishing Kayu Tahan Air untuk Furniture Kamar Mandi yang Awet
- By Biovarnish - 31 Mei 2025 - 06:55:06
Furniture kamar mandi sering terkena cipratan air dan bersentuhan dengan lantai yang basah. Kelembapan udara di ruangan ini juga cukup tinggi, terlebih lagi ventilasinya sangat terbatas. Kayu jadi mudah lapuk dan berjamur.
Boleh saja memakai kayu untuk kamar mandi, asal Anda menggunakan finishing kayu tahan air. Ini sangat penting agar air dan kelembapan tidak mudah masuk ke dalam serat kayu.
Lalu, apa saja jenis finishing yang tahan air dan cocok untuk kamar mandi? Simak pilihan dan penjelasan berikut ini.
Kamar mandi memiliki tingkat kelembapan yang sangat tinggi, terutama jika menggunakan air panas.
Jika tidak dilindungi dengan finishing tahan air, furniture kayu akan cepat rusak.
Tanpa lapisan pelindung, kayu dapat menyerap air hingga 30% dari beratnya sendiri. Akibatnya, kayu akan melengkung, retak, bahkan berjamur.
Perubahan suhu di kamar mandi juga membuat kayu mengembang dan menyusut. Proses ini membuat kayu retak.
Finishing tahan air berfungsi sebagai menghambat penyerapan air sekaligus menjaga bentuk kayu.
Kayu bersifat higroskopis, artinya mudah menyerap kelembapan dari udara sekitarnya. Sedangkan kita tahu bahwa di kamar mandi kondisinya sangat lembap.
Biasanya hasil finishing pada lingkungan lembap berisiko menyebabkan permukaan menguning, muncul gelembung udara, hingga lapisannya mengelupas.
Finishing yang baik harus mampu menahan penetrasi air ke dalam kayu. Oleh karena itu, finishing tahan air harus dipilih dengan cermat, terutama untuk area lembap seperti kamar mandi.
Kandungannya ramah lingkungan dan rendah VOC, sehingga aman digunakan di ruang tertutup.
Kamar mandi merupakan area tertutup dengan ventilasi terbatas. Cat kayu untuk kamar mandi sebaiknya tidak beraroma menyengat, agar lebih aman untuk kesehatan.
Selain itu, lapisan wood stain akrilik water based juga mampu melindungi dari air sekaligus mempertahankan tampilan alami kayu.
Cat akrilik ini akan larut dalam air dan membentuk lapisan tahan air setelah mengering. Aplikasinya juga praktis, cukup dilarutkan dengan air.
Polyurethane berbasis solvent dikenal dengan daya tahan tinggi terhadap air dan goresan. Finishing ini membentuk lapisan keras yang efektif melindungi kayu dari percikan air.
Namun, kandungan VOC-nya cukup tinggi, sehingga menghasilkan bau menyengat dan kurang ramah lingkungan.
Meskipun kuat, penggunaan solvent based polyurethane di ruang tertutup seperti kamar mandi perlu dipertimbangkan. Bau cat akan sulit hilang dan butuh ventilasi yang lebih lebar.
Natural oil menawarkan keindahan tampilan kayu yang lebih alami. Minyak seperti teak oil atau linseed oil meresap ke dalam serat kayu, memberikan perlindungan dari dalam.
Meski bisa melidungi dari air, sayangnya, tingkat perlindungannya tidak sekuat jenis finishing lain.
Finishing berbasis minyak memerlukan aplikasi ulang secara berkala, terutama di area dengan papara air yang tinggi.
Meskipun tampilannya indah alami, untuk kamar mandi yang lembap, ketahanan natural oil kurang optimal.
NC atau Nitrocellulose lacquer sudah digunakan sejak lama untuk finishing kayu. Memberikan lapisan mengilap pada permukaan kayu, NC cukup efektif melindungi dari kelembapan.
Namun, daya tahannya terhadap air kurang optimal untuk penggunaan jangka panjang di kamar mandi.
NC mudah terkelupas jika terkena air terus-menerus.
Selain itu, NC juga kurang tahan terhadap bahan kimia pembersih yang biasa digunakan di kamar mandi, sehingga lapisan finishing lebih cepat kusam.
Keawetan dan daya tahan furniture tidak hanya dilihat dari jenis finishing, tetapi juga jenis kayu yang digunakan.
Tidak semua kayu cocok untuk lingkungan lembap. Beberapa jenis kayu yang direkomendasikan antara lain:
Selain keempat jenis kayu tersebut, ada pula beberapa alternatif lain seperti Mahoni dan Ulin.
Mahoni, meskipun tidak sekuat jati dalam hal ketahanan air, tetap menjadi pilihan karena seratnya yang halus dan mudah difinishing.
Sedangkan Ulin, dikenal sebagai "kayu besi" dari Indonesia, memiliki ketahanan luar biasa terhadap air dan serangan serangga, meskipun cukup berat dan sulit diproses.
Ketika memilih kayu untuk furnitur kamar mandi, pilih yang tidak mudah berubah bentuk seperti mengembang atau menyusut.
Kayu yang tidak mudah kembang susut akan lebih tahan terhadap perubahan kelembapan dan suhu. Menjaga furniture tetap kokoh dan awet.
Mulailah dengan mengamplas permukaan kayu hingga halus dan bersih.
Pastikan tidak ada debu atau minyak yang menempel. Kondisi permukaan yang bersih penting agar lapisan finishing melekat sempurna.
Finishing close pore dengan wood filler lebih direkomendasikan agar furniture tidak mudah menyerap air.
Jika Anda menginginkan tampilan dengan warna alami, gunakan wood stain water based. Meski alami, pilihan warnanya cukup beragam.
Aplikasikan wood stain water based secara merata menggunakan kuas atau semprot. Berikan waktu pengeringan yang cukup, lalu amplas halus dan aplikasikan lapisan kedua agar tercapai warna yang diinginkan.
Aplikasikan sanding sealer untuk menutup pori-pori kayu dan menghasilkan permukaan yang lebih halus. Lapisan ini membantu finishing berikutnya lebih melekat serta mengurangi penyerapan air.
Tambahkan clear coat sebagai lapisan pelindung. Clear coat berfungsi melindungi kayu dari kelembapan, cipratan air, dan goresan, serta memberikan hasil akhir yang mengkilap atau matte sesuai selera.
Biarkan furniture mengering sempurna di ruangan terbuka dan berventilasi baik. Proses pengeringan memastikan lapisan finishing mengeras dan merekat kuat.
Bersihkan permukaan furniture secara rutin dan hindari genangan air. Lakukan pemeriksaan berkala agar dapat segera diperbaiki jika ada kerusakan.
Baca juga : Ingin Hasil Awet? Ini Tips Mengecat Lis Kayu agar Tidak Mengelupas
Pastikan kamar mandi memiliki ventilasi yang baik untuk mengurangi kelembapan berlebih.
Gunakan alas pelindung seperti tatakan atau karpet kecil di bawah furniture untuk menghindari kontak langsung dengan lantai yang basah.
Hindari penggunaan bahan pembersih dengan formula kimia yang terlalu kuat, karena bisa merusak lapisan finishing.
Tempatkan furniture kayu di area yang tidak langsung terkena cipratan air jika memungkinkan, seperti menjauhkan dari area shower.
Dengan perawatan yang rutin dan tepat, furniture kayu di kamar mandi dapat bertahan lama, tetap indah, dan fungsional.
Baca juga : Kenali Perbedaan Sanding Sealer dan Wood Filler dalam Proses Finishing
Pemilihan jenis finishing harus tepat dan sesuai kebutuhan ruangan Sebaiknya, gunakan produk water based.
Produk ini lebih ramah lingkungan dan tidak beraroma tajam, sehingga aman untuk kamar mandi yang tertutup.
Salah satu produk yang direkomendasikan adalah Biovarnish. Produk ini efektif melindungi dari air dan kelembapan.
Selain itu, Biovarnish juga memberikan tampilan alami pada kayu dan mudah diaplikasikan tanpa bau menyengat, sangat ideal untuk ruangan tertutup seperti kamar mandi.
Dengan memilih Biovarnish, Anda akan mendapatkan hasil finishing yang awet, ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan keluarga.
Untuk pemesanan Biovarnish dan informasi lebih lanjut silahkan klik banner di bawah ini.

Boleh saja memakai kayu untuk kamar mandi, asal Anda menggunakan finishing kayu tahan air. Ini sangat penting agar air dan kelembapan tidak mudah masuk ke dalam serat kayu.
Lalu, apa saja jenis finishing yang tahan air dan cocok untuk kamar mandi? Simak pilihan dan penjelasan berikut ini.
Gunakan Finishing Tahan Air untuk Furniture Kayu di Kamar Mandi
Kamar mandi memiliki tingkat kelembapan yang sangat tinggi, terutama jika menggunakan air panas.
Jika tidak dilindungi dengan finishing tahan air, furniture kayu akan cepat rusak.
Tanpa lapisan pelindung, kayu dapat menyerap air hingga 30% dari beratnya sendiri. Akibatnya, kayu akan melengkung, retak, bahkan berjamur.
Perubahan suhu di kamar mandi juga membuat kayu mengembang dan menyusut. Proses ini membuat kayu retak.
Finishing tahan air berfungsi sebagai menghambat penyerapan air sekaligus menjaga bentuk kayu.
Tantangan Finishing Kayu di Lingkungan Lembap
Kayu bersifat higroskopis, artinya mudah menyerap kelembapan dari udara sekitarnya. Sedangkan kita tahu bahwa di kamar mandi kondisinya sangat lembap.
Biasanya hasil finishing pada lingkungan lembap berisiko menyebabkan permukaan menguning, muncul gelembung udara, hingga lapisannya mengelupas.
Finishing yang baik harus mampu menahan penetrasi air ke dalam kayu. Oleh karena itu, finishing tahan air harus dipilih dengan cermat, terutama untuk area lembap seperti kamar mandi.
Jenis-Jenis Finishing Kayu Tahan Air yang Direkomendasikan
1. Akrilik Water based
Kandungannya ramah lingkungan dan rendah VOC, sehingga aman digunakan di ruang tertutup.
Kamar mandi merupakan area tertutup dengan ventilasi terbatas. Cat kayu untuk kamar mandi sebaiknya tidak beraroma menyengat, agar lebih aman untuk kesehatan.
Selain itu, lapisan wood stain akrilik water based juga mampu melindungi dari air sekaligus mempertahankan tampilan alami kayu.
Cat akrilik ini akan larut dalam air dan membentuk lapisan tahan air setelah mengering. Aplikasinya juga praktis, cukup dilarutkan dengan air.
2. Solvent based Polyurethane
Polyurethane berbasis solvent dikenal dengan daya tahan tinggi terhadap air dan goresan. Finishing ini membentuk lapisan keras yang efektif melindungi kayu dari percikan air.
Namun, kandungan VOC-nya cukup tinggi, sehingga menghasilkan bau menyengat dan kurang ramah lingkungan.
Meskipun kuat, penggunaan solvent based polyurethane di ruang tertutup seperti kamar mandi perlu dipertimbangkan. Bau cat akan sulit hilang dan butuh ventilasi yang lebih lebar.
3. Natural Oil (Teak Oil, Linseed Oil)
Natural oil menawarkan keindahan tampilan kayu yang lebih alami. Minyak seperti teak oil atau linseed oil meresap ke dalam serat kayu, memberikan perlindungan dari dalam.
Meski bisa melidungi dari air, sayangnya, tingkat perlindungannya tidak sekuat jenis finishing lain.
Finishing berbasis minyak memerlukan aplikasi ulang secara berkala, terutama di area dengan papara air yang tinggi.
Meskipun tampilannya indah alami, untuk kamar mandi yang lembap, ketahanan natural oil kurang optimal.
4. NC (Nitrocellulose)
NC atau Nitrocellulose lacquer sudah digunakan sejak lama untuk finishing kayu. Memberikan lapisan mengilap pada permukaan kayu, NC cukup efektif melindungi dari kelembapan.
Namun, daya tahannya terhadap air kurang optimal untuk penggunaan jangka panjang di kamar mandi.
NC mudah terkelupas jika terkena air terus-menerus.
Selain itu, NC juga kurang tahan terhadap bahan kimia pembersih yang biasa digunakan di kamar mandi, sehingga lapisan finishing lebih cepat kusam.
Jenis Kayu untuk Furniture Kamar Mandi
Keawetan dan daya tahan furniture tidak hanya dilihat dari jenis finishing, tetapi juga jenis kayu yang digunakan.
Tidak semua kayu cocok untuk lingkungan lembap. Beberapa jenis kayu yang direkomendasikan antara lain:
- Teak (Jati): Mengandung minyak alami yang memberikan ketahanan air tinggi.
- Merbau: Stabil terhadap perubahan suhu dan tahan jamur.
- Cedar: Ringan, mengandung resin alami anti jamur.
Selain keempat jenis kayu tersebut, ada pula beberapa alternatif lain seperti Mahoni dan Ulin.
Mahoni, meskipun tidak sekuat jati dalam hal ketahanan air, tetap menjadi pilihan karena seratnya yang halus dan mudah difinishing.
Sedangkan Ulin, dikenal sebagai "kayu besi" dari Indonesia, memiliki ketahanan luar biasa terhadap air dan serangan serangga, meskipun cukup berat dan sulit diproses.
Ketika memilih kayu untuk furnitur kamar mandi, pilih yang tidak mudah berubah bentuk seperti mengembang atau menyusut.
Kayu yang tidak mudah kembang susut akan lebih tahan terhadap perubahan kelembapan dan suhu. Menjaga furniture tetap kokoh dan awet.
Langkah-Langkah Finishing Kayu Tahan Air
1. Persiapan Permukaan
Mulailah dengan mengamplas permukaan kayu hingga halus dan bersih.
Pastikan tidak ada debu atau minyak yang menempel. Kondisi permukaan yang bersih penting agar lapisan finishing melekat sempurna.
2. Aplikasi Wood Filler
Finishing close pore dengan wood filler lebih direkomendasikan agar furniture tidak mudah menyerap air.
3. Aplikasi Finishing Wood Stain Water based
Jika Anda menginginkan tampilan dengan warna alami, gunakan wood stain water based. Meski alami, pilihan warnanya cukup beragam.
Aplikasikan wood stain water based secara merata menggunakan kuas atau semprot. Berikan waktu pengeringan yang cukup, lalu amplas halus dan aplikasikan lapisan kedua agar tercapai warna yang diinginkan.
4. Aplikasi Sanding Sealer
Aplikasikan sanding sealer untuk menutup pori-pori kayu dan menghasilkan permukaan yang lebih halus. Lapisan ini membantu finishing berikutnya lebih melekat serta mengurangi penyerapan air.
5. Aplikasi Clear Coat
Tambahkan clear coat sebagai lapisan pelindung. Clear coat berfungsi melindungi kayu dari kelembapan, cipratan air, dan goresan, serta memberikan hasil akhir yang mengkilap atau matte sesuai selera.
6. Pengeringan
Biarkan furniture mengering sempurna di ruangan terbuka dan berventilasi baik. Proses pengeringan memastikan lapisan finishing mengeras dan merekat kuat.
7. Perawatan Berkala
Bersihkan permukaan furniture secara rutin dan hindari genangan air. Lakukan pemeriksaan berkala agar dapat segera diperbaiki jika ada kerusakan.
Baca juga : Ingin Hasil Awet? Ini Tips Mengecat Lis Kayu agar Tidak Mengelupas
Tips Menjaga Kayu di Kamar Mandi agar Awet
Pastikan kamar mandi memiliki ventilasi yang baik untuk mengurangi kelembapan berlebih.
Gunakan alas pelindung seperti tatakan atau karpet kecil di bawah furniture untuk menghindari kontak langsung dengan lantai yang basah.
Hindari penggunaan bahan pembersih dengan formula kimia yang terlalu kuat, karena bisa merusak lapisan finishing.
Tempatkan furniture kayu di area yang tidak langsung terkena cipratan air jika memungkinkan, seperti menjauhkan dari area shower.
Dengan perawatan yang rutin dan tepat, furniture kayu di kamar mandi dapat bertahan lama, tetap indah, dan fungsional.
Baca juga : Kenali Perbedaan Sanding Sealer dan Wood Filler dalam Proses Finishing
Rekomendasi Finishing Terbaik untuk Furniture Kayu Kamar Mandi
Pemilihan jenis finishing harus tepat dan sesuai kebutuhan ruangan Sebaiknya, gunakan produk water based.
Produk ini lebih ramah lingkungan dan tidak beraroma tajam, sehingga aman untuk kamar mandi yang tertutup.
Salah satu produk yang direkomendasikan adalah Biovarnish. Produk ini efektif melindungi dari air dan kelembapan.
Selain itu, Biovarnish juga memberikan tampilan alami pada kayu dan mudah diaplikasikan tanpa bau menyengat, sangat ideal untuk ruangan tertutup seperti kamar mandi.
Dengan memilih Biovarnish, Anda akan mendapatkan hasil finishing yang awet, ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan keluarga.
Untuk pemesanan Biovarnish dan informasi lebih lanjut silahkan klik banner di bawah ini.
